KM 0 di GTO

Di bawah langit biru yang terbentang luas, sebuah jalan tol tampak lengang dan rapi, seolah memberi ruang bagi siapa pun untuk menarik napas sejenak. Penanda KM 0 berdiri tegas di tepi jalan, menjadi simbol awal—titik mula dari perjalanan panjang yang siap ditempuh. Suasana terang dan bersih memancarkan kesan optimisme, seperti undangan untuk melangkah dengan keyakinan.

Anton Sutrisno di KM 0+200


Di dekat gerbang tol, angin berembus pelan membawa aroma aspal yang hangat oleh matahari. Jalan yang lurus dan lebar terlihat membentang jauh ke depan, menghadirkan rasa tenang sekaligus harapan. Di titik ini, hiruk-pikuk kota seakan tertinggal, digantikan oleh ruang terbuka yang memberi jeda bagi pikiran.

Penanda kilometer bukan sekadar angka. Ia menjadi pengingat bahwa setiap perjalanan—sejauh apa pun—selalu dimulai dari satu langkah pertama. KM 0 menegaskan makna awal: niat yang ditetapkan, arah yang dipilih, dan keberanian untuk berangkat meski belum tahu apa yang menanti di depan.

Wajah yang tersenyum di depan kamera menambah kehangatan pada momen ini. Senyum sederhana itu seolah berkata bahwa perjalanan tak selalu harus terburu-buru; kadang cukup dinikmati. Ada kebanggaan kecil berdiri di titik awal, menyadari bahwa setiap kilometer nanti akan menyimpan cerita.

Jalan tol ini juga mencerminkan keteraturan dan tujuan. Garis marka, pagar pembatas, dan rambu yang tertata rapi mengajarkan bahwa perjalanan akan lebih aman jika mengikuti aturan. Seperti hidup, arah yang jelas dan disiplin sering kali membuat langkah terasa lebih ringan.

Pada akhirnya, foto di KM 0 ini adalah potret tentang memulai. Tentang keberanian mengawali, kesediaan menikmati proses, dan keyakinan bahwa setiap perjalanan memiliki maknanya sendiri. Dari titik nol, kisah baru siap ditulis—kilometer demi kilometer, dengan senyum yang tetap terjaga.

Posting Komentar

0 Komentar