LINDUNGI BUMI DENGAN GREEN WARRIOR

image 

BAROS– Melindungi bumi dari kerusakan lingkungan bisa dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya berinvestasi kayu atau dikenal dengan green property yang dilakukan Komunitas Green Warrior. Saat ini, bisnis properti kayu di bawah naungan Utama Global Media Nusantara (GMN) Group sudah memiliki investasi pohon jabon yang tersebar di lima wilayah Provinsi Jawa Barat, salah satunya di Kabupaten Sukabumi.
Komisaris Utama Global Media Nusantara (GMN) Group, Wira Pradana mengatakan, berbeda dengan bisnis investasi lainnya, kegiatan Green Warrior ini terbilang cukup unik. Lantaran, selain melakukan kegiatan positif yakni menjaga kelestarian lingkungan, juga mampu menghasilkan perekonomian bagi para membernya.

Dikatakan Wira, kepedulian lembaga Green Warrior Squad dalam gerakan penghijauan layak diberikan apresiasi. Karena, dengan menanam pohon, akan menyebabkan berkurangnya lahan kosong dan bertambahnya lahan hijau. Sehingga, berdampak pada peningkatan kualitas lingkungan hidup.
Ia juga menegaskan, investasi tersebut bukan hanya sekadar bisnis untuk mengambil keuntungan semata. Setidaknya, memiliki dua keuntungan, mulia dan sejahtera.
“Bisnis tersebut disebutkan mulia, lantaran kini Indonesia bahkan dunia telah mengalami kerusakan lingkungan. Dengan melakukan bisnis menanam pohon tersebut, tentunya menjadi salah satu kampanye gerakan amankan bumi,” ujar pria kelahiran Malang, Jawa Timur, 35 tahun silam tersebut.
Warta sendiri yang tercatat sebagai salah satu tokoh sukses di buku Profil Top Indonesia itu, sebelumnya juga berkarir di bidang IT. Dengan keahliannya itu, ia mengembangkan usahanya dengan mengampanyekan gerakan amankan bumi dengan menanam pohon sebanyak-banyaknya. Dikatakannya, di kabupaten selama lima tahun silam ini ia memiliki lahan investasi dengan menghasilkan 1.500 pohon jabon per bulan.
Dijelaskannya, bisnis investasi tersebut dikembangkan dengan cara merangkul para petani yang ada di daerah, khususnya daerah tertinggal yang masih memiliki lahan milik masyarakat untuk mulai menanam pohon khususnya pohon jabon. Selain itu, pihaknya pun melakukan pembinaan kepada petani yang ikut serta dalam kegiatan Green Warrior ini. Jika sudah panen, maka hasil-hasilnya tersebut akan dibeli dengan harga yang sesuai.
“Kami tak hanya sekadar investasi, tetapi juga melakukan pembinaan kepada para petani dan di sini ada dua program yang kita kembangkan. Pertama, pembinaan kepada petani mengenai pembibitan dan pembinaan penanaman,” jelasnya.
Hingga saat ini, dari kelima wilayah, ia sudah mencapai 1 juta pohon. Saat ini, pihaknya pun tengah melakukan kerja sama dengan Pemerintah Kota Sukabumi untuk mulai menggerakkan Green Warrior tersebut. Dihadiri oleh Kepala Dinas Pengelola Sampah Pertamanan dan Pemakaman (DPSPP) Kota Sukabumi, Adil Budiman sangat mengapresiasi ajakan tersebut.
Hanya saja, mantan Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) ini, Kota Sukabumi sangat menyayangkan. Pasalnya, berbeda dengan Kabupaten Sukabumi yang masih memiliki hutan rakyat, untuk wilayah Kota Sukabumi lahan hutan minim.
“Mungkin untuk kota paling kami memperdayakan lahan pribadi warga. Saya rasa program ini sangat bagus dan patut diapresiasikan,” ujarnya.
Sementara itu, kayu jabon ternyata tidak hanya digunakan sebagai bahan baku untuk properti saja. Namun saat ini, bisnis properti kayu yang banyak diidolakan di luar negeri tersebut ternyata bisa dikreasikan dengan barang-barang unik berbahan dasar dari kayu. Salah satunya jam tangan dan kacamata yang terbuat dari kayu. Kedua aksesoris ini merupakan produk asli Indonesia bermerek G-Woods.
Direktur Utama PT Global Media Nusantara (GMN), Hendrayana mengatakan, produk untuk aksesoris saat ini di antaranya, Yogyakarta dan ada beberapa daerah lainnya, seperti di Bandung. Bahan dasar yang digunakan terbuat dengan bahan baku kayu jabon.
“Produk-produk kami sudah ada yang sampai luar negeri seperti Australi, Cina, Singapura dan beberapa negara lainnya,” bebernya.

Sumber : Radar Sukabumi

Posting Komentar

0 Komentar